Minggu, 23 November 2014

Proses migrasi ras proto-melayu dan deutro-melayu



Proses migrasi ras proto-melayu dan deutro-melayu

Berdasarkan hasil berbagai penyelidikan sejarah perba terutama yang dilakukan oleh sejarawan belanda van heine goldren diterangkan bahwa sejak tahun 2000 sebelum masehi yang bersamaan dengan zaman neolithikum . sampai dengan tahun 500 awal masyarakat awal didunia yang sebelum masehi yang bersamaan dengan zaman perunggu ,mengalirlah gelombang perpindahan penduduk dari asia kepulau sebelum daratan (selatan ) asia .
Pulau-pulau disebelah selatan asia tersebut austronesia ( austro artinya selatan , nesos artinya pulau ) . bangsa yang mendiami daerah austronesia disebut bangsa austronesia , bangsa austrinesia mendiami wilayah yang sangat luas . meliputi pulau-pulau yang membentang dari madagaskar (sebelum barat ) sampai kepulau paskah (sebelum timur) dan taiwan ( sebelah utara ) sampai selandia baru (sebelah selatan) .
Perpindahan penduduk gelombang kedua terjadi pada tahun 400-300 sebelum masehi bersamaan dengan zaman perunggu perpindahan ini membawa kebudayaan perunggu , seperti kapak sepatu dan neraka atau genderang yang berasal dari daerah dong son ,oleh karena itu kebudayaan perunggu diindonesia juga disebut kebudayaan dong son .
Orang-orang austronesia yang memasuki wilayah nusantara dan kemudian menetap disebut bangsa melayu indonesia , mereka inilah yang menjadi nenek moyang langsung bangsa indonesia sekarang .
1.     Bangsa melayu tua ( proto-melayu )
Bangsa melayu tua adalah orang-orang austronesia dari asia yang pertama kali datang ke nusantara pada sekitar tahun 1500 sm . bangsa melayu tua memasuki wilayah nusantara melalui dua lajur yaitu lajur barat melalui malaysia –sumatra dan jalur utara atau timur melalui filipina-sulawesi .
Bangsa melayu tua memiliki kebudayaan yang lebih tinggi dari pada manusia purba . kebudyaan bangsa melayu tua disebut kebudayaan batu bara/neolithikum meskipus hampir segala peralatan mereka tersebut dari batu tetapi pembuatannya sudah dihaluskan .
Hasil budaya zaman ini yang terkenal adalah kapak persegi yang banyak ditemukan diwilayah indonesia dibagian barat (sumatra , jawa , kalimantan , bali ) .menurut peneliti van heekeren dikalumpang (sulawesi utara ) telah terjadi perpaduan antara kapak persegi dari kapak lonjong yang dibawa oleh orang-orang austronesia yang datang dari arah utara indonesia atau melalui filipina dan sulawesi .
     Suku bangsa indonesia yang termasuk keturunan bangsa proto melayu adalah suku dayak dari toraja .
2.     Bangsa melayu muda ( deutra-melayu )
Pada kurun waktu tahun 400-300 sm adalah gelombang kedua nenek moyang bangsa indonesia muda ( deutro-melayu ) berhasil berdesak dari berasimilasi dengan pendahuluan nya bangsa proto-melayu .

MANUSIA PURBA DI INDONESIA




MANUSIA PURBA DIINDONESIA 

Berdasarkan penelitian paleoantropologi , manusia purba yang ditemukan diindonesia meliputi beberapa jenis , yaitu sebagai berikut :
1.     Pithecanthropus , merupakan jenis fosil manusia pusba yang paling banyak ditemukan diindonesia , fosil ini ditemukan pertama kali oleh EUGENE DUABOIS pada tahun 1891 ditrinit , ngawi , jawa timur berupa tulang tengkorak , paha dan gigi pithecanthropus erectus mempunyai ciri ciri sebagai berikut :
a.     Berbadan tegak dengan alat pengunyah yang kuat , tinggi badan merkisar 265 sampai 170 cm , dengan berat badan sekitar 100 kg
b.     Berjalan tegak
c.      Makanannya masih kasar dengan sedikit pengolahan
d.     Hidupnya diperkirakan satu juta sampai dengan setengah juta tahun lalu

Fosil jenis pithecanthropus lain yang selanjutnya ditemukan , antara lain :
a.     Pithecanthropus mojokertensis
Pada tahun 1936 GH.R VON KOENINGSWALD menemukan fosil tengkorak anak anak yang diperkirakan berusia 5-6 tahun di pening mojokerto berdasarkan taju puting dan sendirahang bawahnya . fosil tersebut diperkirakan berasal dari keturunan pithecanthropus , untuk itu fosil tersebut dinamakan pithecanthropus mojokertensis ( manusia kera dan mojokertensis )
b.     Pithecanthropus solensis ( manusia kera dari solo )
Ditemukan didaerah ngodong sangiran antara tahun 1931 sampai 1934 , fosil yang ditemukan berupa tengkorak anak anak berusia sekitar 6 tahun . para peneliti pithecanthropus solensis antara lain GH.R VON KOENINGSWALD OPPENNORTH dan TE HAAR
c.      Pithecanthropus robustus ( manusia kera yang besar )
Fosil ini jenisnya ditemukan oleh WELDENREICH dan VON KOENINGSWALD pada tahun 1939 di trinil , tembah bengawan solo . VON KOENINGSWALD yaitu menganggap fosil ini sejenis dengan pithecanthropus mojo kertensis berdasarkan beberapa temuan tersebut GH.R VON KOENINGSWALD membagi lapisan dilivium lembah sungai bengau .
2.     Meganthropus
Fosil meganthropus yang paling tua ditemukan oleh VON KOENINGSWALD didaerah sangiran pada tahun 1936 sampai 1941 dan dinamakan meganthropus paleojavamicus (manusia raksasa dari jawa ) . meganthropus paleojavanicus mempunyai ciri ciri :
1.     Memiliki tulang yang tebal
2.     Memiliki otot kunyah yang kuat
3.     Memiliki tonjolan kening yang mencolok
4.     Memiliki tonjolan belakang yang tajam
5.     Tidak memiliki dagu
6.     Memiliki perawakan yang tegak
7.     Memakan jenis tumbuhan
Meganthropus diduga hidup dua juta sampai dengan satu juta tahun yang lain .
3.     Homo
Homo merupakan manusia purba yang memiliki bentuk tubuh dan sifat sifat yang sama dengan manusia moderen sekarang ( homo sapiens ) . jenis homo mempunyai ciri ciri sebagai berikut :
a.     Ciri ciri tumbuhan lebih maju dari pada pithecanthropus
b.     Volume otak lebih besar dari pada pithecanthropis berkisar 1000-2000 cc dengan rata rata 1350
c.      Alat pengunyah , rahang , gigi dan otot tengah telah mengecil
d.     Otak besar dan kecil sudah berkembang terutama kulit dan otaknya
e.     Berjalan lebih tegak
f.       Tinggi badan 130-210 cm , dengan berat badan 30-150 kg
g.     Muka tidak terlalu menonjol kedepan
h.     Tulang tengkorak mulai membulat
i.        Berkemampuan membuat peralatan dari batu dan tulang meskipun masih sederhana

Fosil manusia purba jenis homo yang ditemukan diindonesia adalah sebagai berikut :
a.     Homo wajakensis
Pada tahun 1889 , van rietschoten fosil menemukan fosil manusia purba jenis homo didaerah wajak dengan campur darat ,tulungagung (jawa timur ) temuan ini diselidiki pertama kali oleh eugene dubois yang berupa ruas leher dan tengkorak yang mempunyai isi sekitar 1630cc . selain itu eugene dubois sendiri pada tahun 1890 menemukan fosil didaerah wajak yang terdiri atas fragmen tengkorak , rahang atas dan bawah , tulang kering serta tulang paha . pertemuan fosil manusia purba didaerah wajak yaitu homo wajakensis , diperkirakan hidup antara 25000 sampai 40000 tahun yang lalu
b.     Homo sobensis
Pada tahun 1931-1934 ahli purbakala yang bernama G.H.R VON KOENINGSWALD, TEHAAR, dan APPENNOORTH menemukan fosil – fosil manusia purba dari lembah bengawan solo tersebut dinamakan homo soloensis atau manusia purba dari solo. Homo soloensis mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
1.     Otak kecilnya lebih besar dari pada otak kecil pithecanthropus erectus
2.     Tengkoraknya lebih besar dari pada pithecanthropus erectus dengan volumenya berkisar 1000 – 1300 cc.
3.     Tonjolan kening agak terputus di tengah ( diatas hidung )
4.     Berbadan tegak dan tingginya kurang lebih 180 cm

Homo soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Selain di indonesia, fosil manusia purba juga ditemukan diluar indonesia. Fosil manusia purba diluar indonesia sebagai berikut :
a.     Sinanthropus peklensis
Fosil ini ditemukan oleh prof.devidson black pada tahun 1927 di gua – gua, dekat chou-kou-tien kurang lebih 60 km disebelah barat daya kota peking. Hasil penemuan menunjukan adanya persamaan – persamaan dengan pithecanthropus erectus
b.     Homo afrikanus ( homo rhodesiensis )
Ditemukan oleh Raymond Dart dan Robert Brom pada tahun 1924 di gua Broken Hill. Rhodesia ( Zimbabwe )
c.      Australopithecus Africanus
Ditemukan oleh Raymond Dart pada tahun 1924 di gua taung dekat Vrybung Afika Selatan

Sabtu, 22 November 2014

Pembagian zaman pra-aksara




Pembagian zaman pra-aksara 
Menurut ilmu geologi
1.     Zaman archaicum/azoicum (zaman tertua)
2.     Zaman paleozoicum (zaman tua/pertama)
3.     Zaman mesozoicum/jurasik (zaman ketua/madya/tengati)
4.     Zaman moezoicum/kainozoicum (zaman ketiga/baru)
5.     Zaman terliter : -mamalia
-permata: monyet/kera
Menurut ilmu arkeologi :
1.     Zaman batu :-paleolithikum (berburu , meramu , nomaden tingkat)
-mesolithikum (berburu , meramu , nomaden tingkat)
-neolithikum (bercocok tanam , menetap/sedenter)
-megalithikum (bercocok tanam , menetap/sedenter)
2. zaman logam : masa perundagian (adanya spesialisasi tukang/pekerjaan) atau masa kebudayaan dongson/vietnam.

1.     Masa paleolithikum
a)    Masyarakat pendukung : meganthropus paleosavanicus , homo erectus
b)    Cara hidup : berburu, meramu , memancing , nomaden
c)     Hasil kebudayaan :
-dibuat masih apa adanya (belum dibentuk sedemikian rupa dan belum diasah)
-alat kehidupan : -kebudayaan pacitan :-batu inti :
a) kapak benggam (chopper)
b) kapak penetak
c) kapak perlinbas
- alat serpih bilah/flakes

-kebudayaan ngandong :
-tulang
-tanduk rusa
-duri ikan
2. masa mesolithikum
a) masyarakat pendukung : - jenis manusia austromelanesoit
- jenis manusia mongoloit
b) cara hidup : semi permanen dalam suatu tempat
yaitu : - abris sous sous – masyarakat yang tinggal digoa diatas bukit
-kyokken moddinger :masyarakat yang tinggal ditepi pantai dengan menbuat rumah panggung , makanan meraka , kerang .
c) cara mencari makan atau mata pencaharian :
-berburu , memancing , nelayan , berternak
-bercocok tanam semi permanen
d) sudah berternak
e) sudah mengenal api
f) sudah memiliki kepercayaan
g) sudah menguburkan mayat
h) alat kehidupan :
- sudah dibentuk sedemikian rupa , sudah diupam
- alatnya :  a) kapak genggam/PEBBLE , kapak sumatralit/kebudayaan BASCHON HOABINH
b) alat serpih bilah : -kebudayaan TOALA
c) alat tulang , tanduk hewan : kebudayaan sampung
3. masa neolithikum
a. masyarakat pendukung : melanesoid
b. cara hidup : menetap pada suatu kampung
c. mata pencaharian : bercocok tanam permanen
d.  dikenal dengan masa revolusi kebudayaan
e. sudah mengawetkan makanan
f. sudah mengenal kepercayaan
g. sudah menguburkan mayat
h. sudah mengenal alat tenun
i. hasil kebudayaan :
1. kapak lonjong
2. kapak genggam
3. bellung persegi

1.     Masa megalithikum
Alatnya untuk kepentingan. Contoh alatnya :
1.     Menhir
2.     Dolmen
3.     Arca
4.     Sarkofagus
5.     Punden berundak
6.     Kubur peti batu

Pengertian animisme adalah setiap benda hidup maupun mati mempunyai roh atau jiwa
Pengertian dinamisme adalah paham atau kepercayaan bahwa pada benda – benda tertentu baik benda hidup maupun mati bahkan juga benda – benda ciptaan ( seperti tombak dan keris ) mempunyai kekuatan gaib dan dianggap bersifat suci.
Pengertian totemisme adalah adanya anggapan  bahwa binatang – binatang juga mempunyai roh, itu disebabkan diantara binatang – binatang itu ada yang lebih kuat dari manusia, misalnya gajah, harimau, buaya dan ada pula yang larinya lebih cepat dari manusia.

-         Menhir yaitu tugu dari batu tunggal
-         Dolmen yaitu meja batu
-         Punden berundak yaitu bangunan dari batu yang tersusun bertingkat
-         Sorkafagus yaitu peti batu besar bentuknya seperti palung / lesung dan diberi tutup
-         Waruga adalah kubur atau makam leluhur orang minasaha
-         Kubur batu yaitu kuburan dalam tanah dimana sisi samping, alas, dan tutupnya diberi semacam papan – papan dari batu.

Pengertian teknik bivelue yaitu cetakan yang berdiri dari dua bagian, kemudian diikat dan ke dalam rongga dalam cetakan itu dituangkan perunggu cair.
Pengertian teknik a cire yaitu membuat model benda dari lilin
Hasil kebudayaan zaman perunggu :
-         Nekara perunggu
-         Kapak corong
-         Bejana perunggu
-         Arca –arca perunggu
-         Perhiasan perunggu